PERKAWINAN CAMPUR / PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita
kembali memperhatikan kitab Maleakhi sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah
Pendalaman Alkitab, tiba saatnya kita memperhatikan Maleakhi 2: 10
Maleakhi
2: 10
(2:10) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah
menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan
demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
Bangsa Israel telah berkhianat satu sama lain.
Lebih jauh kita lihat pada ayat 11 ...
Maleakhi 2: 11
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di
Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi
TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Secara khusus, suku Yehuda telah mengambil anak perempuan allah asing,
berarti melangsungkan perkawinan campur.
Ini adalah perbuatan yang najis, sehingga menjadi kekejian bagi Allah, baik
di Israel maupun di Yerusalem.
Israel adalah gambaran dari orang banyak = bersosialisasi di kalayak umum,
sedangkan Yerusalem adalah tempat kita beribadah kepada Tuhan.
Saudaraku, saya banyak melihat, anak-anak Tuhan melangsungkan perkawinan
campur, dan banyak di antara perkawinan campur ini tidak bertahan lama, oleh
sebab itu, saya masih bertanya-tanya dan kurang percaya dengan perkawinan
campur.
SEDIKIT KESAKSIAN;
-
Ada seorang anak Tuhan di Cilegon, menikah dengan seorang
anak perempuan allah asing, yang tidak mengenal Yesus. Awalnya, perempuan ini
mau menjadi pengikut Kristus dan diberkati di gereja, untuk 5-10 tahun nikah
itu berlangsung, namun kemudian perempuan itu kembali kepada allah asing itu.
-
Kemudian, orang tua dari salah seorang murid saya,
ayahnya adalah anak Tuhan, lalu mengambil anak perempuan allah asing yang tidak
mengenal Yesus, lalu diberkati di gereja, dan nikah itu berlangsung sampai
12-13 tahun, namun akhirnya ia juga kembali ke allah asing itu.
Secara lahiriah, hal ini harus diperhatikan, dan secara rohani kita juga
harus memperhatikan hal ini, sebab perkawinan campur merupakan perbuatan keji
di hadapan Tuhan karena menajiskan tempat kudus Tuhan.
Kalau suami yang mengenal Yesus, lalu menikah dengan anak perempuan allah
asing = kepala benar namun tubuh tidak benar, sehingga menajiskan tempat kudus
Tuhan / rumah Tuhan.
Ezra 9: 1-2
(9:1) Sesudah semuanya itu terlaksana datanglah para pemuka mendekati aku
dan berkata: "Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi
tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan segala kekejiannya, yakni
dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab,
orang Mesir dan orang Amori.
(9:2) Karena mereka telah mengambil isteri dari antara anak perempuan
orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah
benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah
yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu."
Bangsa Israel kawin campur dengan orang Kanaan, orang Het, orang Feris,
orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Dengan perkawinan campur ini, maka bercampurlah benih yang kudus dengan
benih yang tidak mengenal Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, dan itu
merupakan perbuatan keji dan perbuatan yang tidak setia.
Inilah yang disebut pernikahan yang tidak seimbang; benih yang kudus
bercampur dengan benih yang tidak mengenal Allah Abraham, Allah Ishak, Allah
Yakub.
Mari kita lihat lebih jauh mengenai PERKAWINAN YANG TIDAK SEIMBANG.
2 Korintus 6: 13-16
(6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada
anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran
dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah
bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait
dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan
Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG PERTAMA: KEBENARAN dan KEDURHAKAAN.
Terlebih dahulu kita melihat; KEBENARAN.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kalau firman menjadi daging, inilah yang disebut penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Kita lihat bahwa kebenaran itu disebut kasih karunia.
1 Petrus 2: 19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Kebenaran yang sejati adalah: menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung, disebut juga kasih karunia.
Itu sebabnya, Yesus lahir dan datang ke dunia ini, untuk menyaksikan
kebenaran, oleh sebab itu Ia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung di atas kayu salib = sengsara salib.
Yesus menanggung penderitaan bukan karena kesalahan-Nya, bukan karena
dosa-Nya, tetapi Ia menanggung penderitaan karena dosa manusia.
Berarti kebenaran yang sejati terletak pada SALIB KRISTUS, itulah kasih
karunia.
Bandingkan dengan; KEDURHAKAAN.
Titus 1: 15-16
(1:15) Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi
orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun
suara hati mereka najis.
(1:16) Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka,
mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat
sesuatu yang baik.
Orang najis, orang yang tidak beriman adalah orang yang durhaka, sebab
sekalipun mereka mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka
menyangkal Allah.
Bagi orang najis, semuanya najis, mulai dari pakaiannya pasti najis, sebab
ketika ia mengenakan pakaian, itu semua dipersembahkan hanya untuk roh najis,
segala sesuatu yang dimiliki, itu semua dipersembahkan hanya untuk roh najis.
Sekalipun seseorang terlihat baik, tetapi kalau ia najis, apa pun yang
dipakai, apa pun yang dimiliki pasti najis, mulai dari sepatu sampai dengan
helm yang ia kenakan.
Saya sedikit prihatin melihat hal demikian, apalagi kalau kita sudah
mengenal pengajaran mempelai, dan ketajaman firman sudah kita terima.
Perbuatan najis dan orang yang tidak beriman itu merupakan perbuatan keji
dan durhaka, sebab bagi orang najis, suatu pun tidak ada yang suci, karena baik
akal mereka maupun suara hati mereka najis.
Dahulu saya berpikir, bahwa pakaian yang indah, pakaian yang tidak terbuka
itu baik, dan memang menurut pandangan sekilas baik, tetapi bagi orang yang
najis, yang tidak beriman, sekalipun pakaian itu tertutup, tetap pakaian itu
dipersembahkan hanya untuk roh najis.
Sebetulnya, kalau pengertian seseorang terbatas terhadap firman Tuhan, ia
tidak akan mengerti apa yang saya sampaikan, tetapi kalau pengertiannya dalam
tentang firman Tuhan, pasti ia akan mengerti apa yang saya sampaikan ini.
2 Tesalonika 2: 8-10
(2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya,
kalau Ia datang kembali.
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan
disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat
palsu,
(2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus
binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka.
Ajaran-ajaran palsu dari nabi-nabi palsu, itu juga merupakan PENDURHAKAAN
DI HADAPAN TUHAN, sekalipun nabi-nabi palsu mengadakan rupa-rupa perbuatan
ajaib / tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu di tengah-tengah ibadah pelayanan
di hadapan Tuhan, karena nabi-nabi palsu tidak menerima dan mengasihi
kebenaran.
Jadi, kalau pelayanan itu lebih mengutamakan tanda-tanda heran /
mujizat-mujizat dari pada pemberitaan firman tentang salib Kristus, itu
merupakan pendurhakaan, itu bukanlah kebenaran yang sejati.
Berbeda dengan PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS;
Pemberitaan firman tentang salib Kristus = firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala sesuatu yang
terselubung / tersembunyi dalam hati, semuanya akan tersingkap, itu adalah
kebenaran yang sejati.
Sehingga kalau kita perhatikan ayat 11 ...
2 Tesalonika 2: 11-12
(2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka,
yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
(2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan
yang suka kejahatan.
Ajaran-ajaran palsu mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan
orang-orang percaya akan dusta.
Kemudian, kita lihat pada hari-hari terakhir, setelah pendurhakaan itu
berlangsung.
Matius 24: 12
(24:12) Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih
kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Semakin bertambah kedurhakaan, maka kasih itu akan menjadi dingin.
Kalau kasih menjadi dingin; ibarat air, ia menjadi beku dan menjadi es.
Kalau air sudah menjadi beku (karena dingin), maka ia tidak akan bisa mengaliri
dan mengairi setiap permukaan tanah.
Dan kalau kasih yang dingin, itu tidak bisa dirasakan orang lain, karena
hatinya sudah membeku, hatinya tidak lagi bernyala-nyala untuk mengasihi Tuhan
dan sesama, itulah akibat pendurhakaan.
Jadi sekali lagi saya katakan; bagi orang yang najis, bagi orang-orang yang
tidak beriman, juga bagi nabi-nabi palsu, jelas sekali bahwa mereka adalah
orang-orang yang mendurhaka terhadap kebenaran, dan oleh karena pendurhakaan
itu, kasih akan semakin dingin.
Jadi kontras sekali, antara kebenaran dan kedurhakaan, keduanya bertolak
belakang, tidak ada persamaan = pasangan yang tidak seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KEDUA: TERANG dengan GELAP.
Terlebih dahulu kita melihat; TERANG.
Yohanes 8: 12
(8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Yesus adalah terang dunia, sehingga barangsiapa mengikuti Yesus, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan dan tidak berada dalam kegelapan.
Berarti, seluruh anggota tubuh berada di dalam terang, tidak ada dosa yang
disembunyikan.
Sedangkan kegelapan adalah tempat yang efektif untuk menyembunyikan dosa.
Yohanes 3: 21
(3:21) tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada
terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan
dalam Allah."
Segala perbuatan yang benar yang diperbuat seseorang, itu menunjukkan bahwa
ia adalah anak-anak terang, sehingga menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya
dilakukan dalam Allah.
Efesus 5: 9
(5:9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan
dan kebenaran,
Terang itu hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Sekarang, kita melihat; KEGELAPAN.
Lukas 22: 47, 52-53
(22:47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang
murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di
depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
(22:52) Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala
pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya:
"Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan
pentung?
(22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa
kegelapan itu."
Yudas Iskariot serta imam-imam kepala, kepala-kepala pengawal Bait Allah,
serta tua-tua datang untuk menangkap Yesus, menggambarkan bahwa mereka berada
dalam kuasa kegelapan.
Yohanes 3: 19-20
(3:19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi
manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat.
(3:20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang
kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
Barangsiapa berbuat jahat, ia pasti membenci terang dan ia tidak datang
kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak.
Jadi, kegelapan itu efektif sekali untuk menyembunyikan dosa.
Jelas sekali bahwa terang bertolak belakang dengan dengan kegelapan.
Berarti terang dan gelap merupakan gambaran dari pasangan yang tidak
seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KETIGA: KRISTUS dan BELIAL.
Pertama-tama kita perhatikan; KRISTUS.
Efesus 5: 23
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah
kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus adalah Kepala jemaat, Ia-lah yang yang menyelamatkan tubuh.
Berarti;
-
Kristus = Kepala = Suami.
-
Jemaat = tubuh = isteri.
Perbuatan Kristus, antara lain;
YANG PERTAMA.
Efesus 5: 25
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT, dengan bukti; Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya, Ia telah menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa
manusia, itulah kasih Kristus kepada tubuh-Nya.
Lebih jauh
kita melihat KASIH KRISTUS ...
-
Efesus 5: 26
(5:26)
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
Selanjutnya
kasih Kristus itu menguduskan jemaat / tubuh-Nya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman.
Permandian
air adalah gambaran dari baptisan Kristus.
Baptisan
Kristus; baptisan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa
kematian Yesus Kristus; mengubur hidup yang lama.
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Jadi,
lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kehidupan sidang jemaat disucikan
dan dikuduskan.
Efesus 5:
27
(5:27)
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Dengan
menguduskan dan menyucikan, maka Ia menempatkan jemaat di hadapan-Nya dengan
cemerlang, tanpa cacat atau kerut, atau yang serupa itu.
-
Efesus 5: 28-29
(5:28)
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya
sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29)
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kasih
Kristus itu MENGASUH dan MERAWATINYA, seperti suami yang mengasihi isterinya.
Mengasuh
dan merawatinya, berarti; jemaat berada dalam pemeliharaan Tuhan.
Perbuatan Kristus, antara lain;
YANG
KEDUA.
Efesus 4:
7-11
(4:5) satu
Tuhan, satu iman, satu baptisan,
(4:6) satu
Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam
semua.
(4:7)
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus.
(4:8)
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
(4:9)
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Perbuatan
Kristus yang kedua adalah Ia memberikan jabatan rasul-rasul, jabatan nabi-nabi,
jabatan penginjil, jabatan gembala-gembala dan pengajar-pengajar (guru), lewat
kematian dan kebangkitan-Nya.
Tujuannya:
Efesus 4:
12
(4:12) untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Tujuannya;
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus.
Puncak
pembangunan tubuh Kristus:
Efesus 4:
13
(4:13)
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Puncaknya;
-
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
-
sampai kita memiliki kedewasaan yang penuh dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Ini adalah
gambaran dari mempelai wanita Tuhan.
Jadi
pendeknya; pekerjaan Kristus yang kedua adalah untuk pekerjaan pelayanan bagi
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna / mempelai wanita Tuhan.
Itulah
pekerjaan Kristus, Dia suami, Dia kepala dari jemaat / tubuh / isteri.
Sekarang
kita memperhatikan; BELIAL.
Belial
adalah gambaran dari iblis setan.
Pekerjaan dari iblis setan.
Yohanes 8:
44
(8:44)
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala
dusta.
Iblis itu
adalah;
-
pembunuh manusia dari sejak semula
-
tidak hidup dalam kebenaran, berarti di dalam dia tidak
ada kebenaran
-
ia adalah pendusta, bahkan bapa segala dusta
penulisan
Belial hanya satu kali tertulis dalam 2 Korintus 6, tidak tertulis lagi dalam
kitab-kitab yang lain, tetapi Belial itu adalah gambaran dari iblis setan. dan
di sini kita melihat, pekerjaan iblis setan itu betul-betul keji.
Pekerjaan
Belial itu dapat kita lihat di dalam pribadi anak-anak imam Eli, mereka
melakukan perbuatan-perbuatan keji di hadapan Tuhan, mereka melayani Tuhan
tetapi juga berzinah di dalam rumah Tuhan, selain itu mereka juga mengambil
persembahan yang dipersembahkan oleh umat Israel.
Saya kira,
untuk menghentikan perbuatan-perbuatan Belial ini harus menggunakan pedang yang
terhunus, demikian halnya untuk menghentikan segala perbuatan-perbuatan yang
jahat dan yang najis.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KEEMPAT: ORANG-ORANG PERCAYA dengan ORANG-ORANG YANG TIDAK
PERCAYA.
Terlebih
dahulu kita melihat; ORANG-ORANG PERCAYA.
Orang-orang
yang percaya = orang-orang yang beriman kepada Tuhan.
Ibrani 11:
1
(11:1)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Definisi
iman;
-
Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Jadi,
sumber dari segala sesuatu yang kita harapkan adalah iman.
-
Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Jadi,
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, itulah iman.
Saudaraku,
kita belum berada di hari esok, tetapi kita sudah melihat, dengan apa kita bisa
membuktikannya? Tentu dengan iman.
Kita yakin
keadaan kita untuk hari esok akan lebih baik, sementara keadaan kita di hari
esoh belum terlihat, lalu apa buktinya? Buktinya adalah iman.
Roma 10:
6-8
(10:6)
Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam
hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7)
atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa
Kristus naik dari antara orang mati.
(10:8)
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam
mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Kebenaran
iman membuat kita tenang, tidak gelisah, tidak gusar dan tidak bingung,
sehingga tidak ada pertanyaan; “Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu:
untuk membawa Yesus turun” atau “Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati”
Jadi,
dengan iman membuat kita tidak gusar dan tidak bingung, sebab iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat, sehingga bagi orang-orang yang percaya / orang-orang beriman,
firman itu dekat sekali kepadanya, yakni di dalam mulutnya dan di dalam
hatinya, itulah firman iman / kebenaran iman.
Roma 10:
9-10
(10:9)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10)
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan.
-
Kalau FIRMAN ITU DEKAT PADA MULUT, maka ia akan mengaku
bahwa Yesus adalah Tuhan.
Berarti,
tidak mengakui tuhan yang lain = tidak mengagungkan, tidak memuja, tidak
memuliakan tuhan yang lain.
-
Kalau FIRMAN ITU MELEKAT DALAM HATI, maka ia percaya
bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Berarti,
hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu = hidup yang dibaharui.
Kesimpulannya;
hati percaya, maka ia dibenarkan. Dengan mulut yang mengaku bahwa Yesus adalah
Tuhan, maka ia diselamatkan.
Saudaraku,
kita harus percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan
mulut kita harus mengaku, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan tidak ada tuhan yang
lain.
Itulah
tandanya sebagai orang-orang percaya.
Sekarang
kita bandingkan dengan; ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.
Ada tiga
pribadi yang juga disebut golongan, yang menyalibkan Yesus, yaitu; Imam
besar Kayafas, Herodes dan Pilatus.
Orang-orang
yang menyalibkan Yesus Kristus, berarti orang-orang yang tidak percaya kepada
Yesus Kristus.
-
Imam besar Kayafas adalah
gambaran dari nabi-nabi palsu.
-
Herodes adalah gambaran dari iblis
setan.
-
Pilatus adalah gambaran dari manusia
duniawi.
Inilah
orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, dan termasuk di dalamnya;
imam-imam kepala, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat.
Andaikata
saja salah satu dari tiga golongan ini (Imam besar Kayafas, Herodes dan
Pilatus) percaya bahwa Yesus Kristus adalah Raja orang Yahudi, percaya bahwa
Yesus adalah Mesias, Anak Allah, pasti penyaliban itu tidak akan terwujud.
Pengadilan
yang pertama dibawa kepada Mahkamah Agama, di mana yang mengadili adalah imam
besar Kayafas, selanjutnya dibawa kepada Pilatus. Dari Pilatus dibawa kepada
Herodes, akhirnya kembali kepada Pilatus.
Tetapi
dari tiga golongan ini tidak ada yang percaya kepada Yesus Kristus, sehingga
terwujudlah penyaliban itu.
Sekarang
kita lihat, APLIKASINYA BAGI GEREJA TUHAN DI HARI-HARI TERAKHIR INI.
Yohanes 8:
37-38, 40-42
(8:37)
"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha
untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
(8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan,
dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
(8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha
membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu
kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan
oleh Abraham.
(8:41) Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri."
Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu
Allah."
(8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah
adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah.
Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus
Aku.
Orang-orang Yahudi tidak percaya atas kebenaran yang disaksikan
oleh Yesus Kristus, sedangkan kebenaran yang disaksikan itu berasal dari apa
yang didengar dari Allah Bapa di sorga, sehingga oleh karena ketidakpercayaan
orang-orang Yahudi, mereka berusaha membunuh Yesus.
Jadi sekalipun mereka adalah keturunan dari Abraham,
tetapi mereka bukan berasal dari Tuhan, dengan kata lain, mereka bukan
orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Kalau ada keinginan untuk membunuh, dan tidak mau
menerima kebenaran yang disaksikan oleh Yesus, itu menggambarkan bahwa ia
adalah orang-orang yang tidak percaya, dengan kata lain orang yang tidak
beriman.
Membunuh = dosa membenci.
Kembali saya katakan; orang yang percaya (orang yang
benar) bertolak belakang dengan orang-orang yang tidak percaya (orang-orang
yang tidak benar), mereka bukanlah pasangan yang seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KELIMA: BAIT ALLAH dengan BERHALA.
Terlebih dahulu kita melihat; BAIT ALLAH.
Bait Allah = rumah Tuhan.
1 Korintus 3: 16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Bait Allah (rumah Tuhan) adalah tempatnya Roh Allah
berdiam.
Lebih jauh kita lihat dalam ...
Matius 23: 21
(23:21) Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci,
ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
Bait Suci adalah tempat Allah berdiam.
Kalau kita kaitkan dalam pola Tabernakel, di dalam Bait
Suci terdapat 3 macam alat;
1. MEJA ROTI SAJIAN, artinya; ketekunan dalam Ibadah
Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci = domba-domba diberi makan,
menghasilkan IMAN.
2. PELITA EMAS, artinya; ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu,
disertai kesaksian = domba-domba diberi minum, menghasilkan PENGHARAPAN.
3. MEZBAH DUPA, artinya; ketekunan dalam Ibadah Doa
Penyembahan = domba-domba diberi nafas hidup, menghasilkan KASIH.
Berarti memiliki iman, harap dan kasih, menunjukkan bahwa
seseorang adalah rumah Tuhan.
Kemudian, ada kaitannya dengan ayat 22 ...
Matius 23: 22
(23:22) Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia
bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di
atasnya.
Itu ada kaitannya dengan takhta Allah dan juga dengan
Allah yang bersemayam di atasnya, sehingga dengan demikian, jelaslah bahwa Bait
Suci adalah tempat Roh Allah berdiam.
Lebih jauh kita lihat ...
Fungsi dari rumah Tuhan.
1 Korintus 6: 19-20
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
(6:20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Sebagai Bait Roh Kudus (rumah Tuhan), maka seseorang
harus memuliakan Allah dengan tubuh.
Mari kita lihat; MEMULIAKAN ALLAH DENGAN TUBUH.
Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Ibadah yang sejati; mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Kalau ia mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan
yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, itu adalah tanda bahwa ia
menghargai segala kemurahan hati Tuhan.
Jadi, kalau saya dan saudara ...
-
Mempersembahkan
tubuh kita sebagai persembahan yang HIDUP, berarti; TIDAK MATI ROHANI.
-
Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang KUDUS, berarti; HIDUP DI DALAM KESUCIAN, TIDAK
TERNODAI OLEH DOSA KEJAHATAN dan KENAJISAN.
-
Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang BERKENAN, berarti;
· persembahannya digambarkan seperti PERSEMBAHAN KORBAN API-APIAN YANG BAUNYA
MENYENANGKAN HATI TUHAN,
· juga digambarkan seperti DUPA YANG ASAPNYA
BERGUMPAL-GUMPAL MEMBUMBUNG TINGGI NAIK DI HADAPAN TUHAN, dengan kata lain
hidup dalam doa penyembahan.
Selain mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang
hidup, kudus dan berkenan, ADA LAGI YANG HARUS DIPERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN.
Amsal 3: 9
(3:9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan
dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
-
MEMULIAKAN TUHAN
DENGAN HARTA KEKAYAAN, apa saja yang kita punya itu boleh dipergunakan untuk
memuliakan Tuhan.
Oleh sebab itu, tidak boleh kikir untuk pekerjaan
pelayanan pembangunan rumah Tuhan, sebab orang kikir tidak masuk sorga (1
Korintus 6: 10).
-
MEMPERSEMBAHKAN
HASIL PERTAMA DARI SEGALA PENGHASILAN, itu adalah tanda bahwa seseorang sedang memuliakan
Tuhan.
Oleh sebab itu, hasil pertama dari penghasilan harus
dipersembahkan kepada Tuhan, mulai dari apa yang ditaman, jerih payah dalam
pekerjaan, apa saja hasil pertama harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Sekarang kita melihat; BERHALA.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Perut bisa saja dijadikan berhala, uang, pekerjaan, apa
saja yang melebihi dari Tuhan, apa saja yang menjadi penghalang / penghambat
kita untuk beribadah melayani Tuhan, itu adalah berhala.
Ketika seseorang menyembah berhala, ia akan mempercayakan
hidupnya kepada berhala itu sendiri.
Sebagai contoh;
ketika bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala,
yaitu menyembah anak lembu emas tuangan, di situ mereka berkata: “Hai
Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
(Keluaran 32: 4)
Jelas kita mengetahui, bahwa; yang membebaskan bangsa
Israel keluar dari Mesir, tanah perbudakan adalah Allah sendiri, lewat domba
paskah yang disembelih pada waktu senja (Keluaran 20: 2) (Keluaran 12: 5-6).
Berarti orang yang MENYEMBAH BERHALA adalah orang yang
TIDAK MENGHARGAI KORBAN KRISTUS.
Lihat saja orang dunia, mereka jauh dari ibadah dan
pelayanan, mereka tidak mengerti bahwa ibadah itu mengandung janji dan kuasa,
sehingga mereka lebih menaruh kepercayaan kepada keuangan, pekerjaan, harta,
kemampuan, ijazah, dan sebagainya.
Biasanya, orang pintar lebih meletakkan kepercayaannya
kepada kemampuannya.
Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan negara-negara maju
di mana penduduknya mayoritas orang-orang pintar, dan kalau kita lihat
gereja-gereja di negara-negara maju, banyak gereja yang kosong, bahkan saya
mendengar berita, bahwa di negara maju banyak gereja-gereja besar yang beralih
fungsi, dan ironisnya gereja itu dijual kepada orang yang menganut kepercayaan
lain, ini adalah bukti bahwa mereka tidak percaya lagi kepada kuasa yang
dikerjakan Yesus di atas kayu salib.
Sehingga selanjutnya bangsa Israel jatuh dalam dosa
perzinahan, berarti dikuasai oleh roh najis.
Ini membuktikan bahwa bangsa Israel tidak takut lagi
kepada Tuhan, sekalipun di hadapan mereka adalah seorang nabi, sesuai dengan
pernyataan Allah kepada Musa, itulah Harun, yang telah diangkat menjadi nabi.
Kita lihat; APLIKASINYA DI TENGAH-TENGAH IBADAH PELAYANAN
DI HARI-HARI TERAKHIR INI.
Matius 23: 16-19
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang
berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi
emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
(23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta,
apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting,
persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melayani, tetapi
pandangan mereka tertuju pada perkara-perkara lahiriah = hati terikat pada
perkara-perkara lahiriah, kepada emas yang ada di Bait Suci dan juga
kepada persembahan yang ada di atas mezbah.
Kalau MATA / PANDANGAN TERTUJU PADA PERKARA LAHIRIAH atau
HATI TERIKAT PADA PERKARA-PERKARA LAHIRIAH, inilah yang disebut PENYEMBAHAN
BERHALA, sehingga ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak bisa mengasihi
Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, sebab sumpah
mereka / kasih mereka lebih besar kepada emas yang ada di Bait Suci dan
persembahan yang ada di atas mezbah (perkara-perkara lahiriah).
Sesungguhnya, kita semua adalah rumah Tuhan, tempat Roh
Tuhan berdiam, supaya tubuh kita dapat memuliakan Tuhan, dan harta kita juga
dapat dipergunakan untuk memuliakan Tuhan, tetapi kalau hidup dalam penyembahan
berhala, seseorang tidak dapat mengasihi Tuhan.
Hati-hati saudaraku, jikalau seseorang jatuh di dalam
dosa penyembahan berhala, maka ia tidak akan takut kepada seorang nabi (tidak
akan menghargai seorang hamba Tuhan), jangankan kepada seorang nabi, bahkan ia
pun tidak takut kepada Tuhan.
Saudaraku, jelas sekali bahwa rumah Tuhan bertolak
belakang dengan berhala = pasangan yang tidak seimbang.
Itu sebabnya dari awal saya katakan; saya tidak percaya
dengan perkawinan campur.
Oleh sebab itu, pemuda pemudi yang belum menikah,
perhatikan kedewasaan penuh, jangan mencari pasangan dengan melihat kecakapan,
maupun jabatannya, melainkan harus satu Tuhan, satu pengharapan, satu iman dan
satu baptisan.
Jangankan yang tidak mengenal Yesus, yang mengenal saja,
seorang suami (kepala) akan sengsara bila ia mengambil seorang isteri yang belum
dewasa rohani (pasangan yang tidak seimbang).
Biarlah kita sekaliannya berpasangan dengan kebenaran itu
(secara rohani), berarti kita HIDUP DALAM KEBENARAN, HIDUP DALAM TERANG,
MELETAKKAN KRISTUS SEBAGAI KEPALA, menjadi ORANG-ORANG YANG PERCAYA, dan MENJADI
BAIT ALLAH, itulah kerinduan Tuhan kepada kita semua, supaya kita tidak
menajiskan tempat di mana kita berada, duduk dan berdiri, supaya kita tidak
melakukan seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel, secara khusus suku Yehuda.
Bukankah kita semua adalah satu Tuhan, satu Bapa? Tetapi
kalau melangsungkan perkawinan silang / campur, itu merupakan pengkhianatan
dengan sesama.
Kalau kita percaya kepada Belial, tidak hidup dalam
kebenaran, itu juga adalah pengkhianatan kepada sesama, dan sadar atau tidak
sadar, seringkali kita mengkhianati, bukan hanya kepada Tuhan, tetapi juga
kepada sesama.
Kalau kita mendengarkan firman ini dengan kerendahan
hati, maka kita akan menyadari diri, betapa kita menyakiti hati Tuhan.
Namun dengan kemurahan hati Tuhan, belas kasih-Nya
sebagai panjang sabar Tuhan, kita bisa rasakan dengan bukti; malam hari ini
kita dapat beribadah kepada Tuhan (Ibadah Pendalaman Alkitab), dan di hadapan
kita ada perjamuan suci. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar