Rabu, 10 September 2014

Menjadi serupa dgn Allah.

Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia itu serupa dan segambar dengan diriNya. Untuk itulah dia menciptakan Taman Eden, yaitu sebuah tempat yang serupa dan segambar dengan tempat tinggal Allah. Itu adalah logika sederhana saja. Sama seperti ikan harus ditempatkan di air, dan burung harus punya angkasa, maka manusia yang serupa dan segambar dengan Allah harus tinggal dalam tempat yang serupa dengan tempat tinggal Allah. Eden adalah replika Surga. Manusia ditakdirkan untuk hidup di tempat yang sekualitas dengan Surga.


Akibat kebodohannya manusia lalu jatuh ke dalam dosa dan kehilangan keserupaan dan kesegambaran dengan Allah. Manusia jadi serupa dan segambar dengan Iblis. Melihat buruknya hidup ciptaan kesayanganNya, Tuhan lalu jatuh kasihan terhadap manusia. Karena itulah Yesus datang untuk membayar hutang dosa manusia, supaya Iblis kehilangan hak klaimnya atas hidup manusia. Setelah pembayaran lunas, Yesus lalu mengutus Roh Kudus untuk MEMBENTUK KEMBALI MANUSIA2 RUSAK ITU AGAR KEMBALI SERUPA DAN SEGAMBAR DENGAN aLLAH. Yesus tidak memerintahkan agar manusia itu mempelajari hukum taurat dan mentaatinya agar dapat kembali serupa dan segambar dengan Allah. Mengapa? Karena itu semua sudah dicoba dan dipraktekkan pada Perjanjian Lama, dan tidak berhasil membuat manusia kembali serupa dan segambar dengan Allah. Karena itulah Yesus memberikan JALAN KELUAR YANG JAUH LEBIH BAIK DARI YANG BISA PERKIRAKAN OLEH MANUSIA, yaitu memberi Roh Kudus (Allah sendiri) untuk tinggal di dalam manusia dan MENGUBAH MANUSIA YANG RUSAK ITU DARI DALAM. Roh Kudus menyunat hati manusia, membuang hati yang penuh akan KEINGINAN AKAN BERBUAT HAL2 YANG JAHATt, lalu menggantinya dengan hati yang baru, yang dipenuhi dengan KEINGINAN2 UNTUK BERBUAT BENAR DAN BAIK.

JADI BEGINILAH CARA ROH KUDUS MENGUBAH HATI MANUSIA. DIA AKAN MEMBUANG KEINGINAN YANG JAHAT DARI MANUSIA, DAN MENGGANTINYA DENGAN KEINGINAN2 YANG BENAR DAN BAIK. Hal inilah yang tidak mampu dilakukan hukum taurat. Hukum taurat hanya bisa bilang ini dosa, itu dosa. Tapi hati manusia yang mengingini dosa itu tidak bisa diubahnya. Karena itu sia2lah semua pengetahuan akan taurat itu, sebab HUKUM TAURAT SAMA SEKALI TIDAK MAMPU MEMBUAT PERUBAHAN APAPUN PADA MANUSIA.

Orang yang dipimpin oleh hukum taurat akan frustasi karena melihat kenyataan bahwa usaha mereka untuk kembali serupa dan segambar dengan Allah adalah kesia2an belaka. Semakin berusaha mereka mentaati taurat (atau hukum2 apapun yang tertulis.) semakin mereka merasa jauh mereka dari harapan untuk menjadi serupa dengan Allah. Sebaliknya dengan orang yang dipimpin oleh Roh Kudus. Mereka tidak memusingkan apapun. Mereka tidak hirau dengan hukum apapun. Tapi karena Roh Kudus ada di hati mereka, dan Roh Kudus setiap hari mensucikan hati mereka, maka mereka semakin lama akan semakin kehilangan selera untuk berbuat jahat. Dan karena sudah kehilangan selera untuk berbuat jahat, maka merekapun akan berhenti melakukan kejahatan. Dengan begitu mereka akan semakin mirip, semakin serupa dan segambar dengan Allah. Mereka tidak perlu berjuang mati2an untuk mentaati hukum. Untuk apa? Bukankah mereka sudah tidak berselera lagi dengan dosa? Jadi apa gunanya hukum yang melarang mereka berbuat dosa? Enggak dilarangpun mereka tidak akan berbuat dosa. Ahli2 taurat yang bebal sulit sekali memahami cara kerja Roh Kudus yang sederhana ini.

JADI DOSA IALAH SEGALA SEUATU YANG TIDAK MENCERMINKAN ALLAH. Satu2nya dosa yang tidak ditoleransi di Sorga ialah ketidakserupaan dan ketidak segambaran dengan Allah.

MANUSIA YANG AKAN DIIJINKAN MASUK SORGA HANYALAH MANUSIA2 YANG SERUPA DAN SEGAMBAR DENGAN ALLAH. Manusia2 yang segambar dengan Iblis harus tinggal bersama Iblis. Rumah bagi Iblis sudah disediakan. Sebaik2nya ahli2 taurat pikirkan hal tersebut baik2.
(oleh:Leo Tarigan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar