Pada
mulanya Tuhan menciptakan manusia itu serupa dan segambar dengan
diriNya. Untuk itulah dia menciptakan Taman Eden, yaitu sebuah tempat
yang serupa dan segambar dengan tempat tinggal Allah. Itu adalah logika
sederhana saja. Sama seperti ikan harus ditempatkan di air, dan burung
harus punya angkasa, maka manusia yang serupa dan segambar dengan Allah
harus tinggal dalam tempat yang serupa dengan tempat tinggal Allah. Eden
adalah replika Surga. Manusia ditakdirkan untuk hidup di tempat yang
sekualitas dengan Surga.
Akibat
kebodohannya manusia lalu jatuh ke dalam dosa dan kehilangan keserupaan
dan kesegambaran dengan Allah. Manusia jadi serupa dan segambar dengan
Iblis. Melihat buruknya hidup ciptaan kesayanganNya, Tuhan lalu jatuh
kasihan terhadap manusia. Karena itulah Yesus datang untuk membayar
hutang dosa manusia, supaya Iblis kehilangan hak klaimnya atas hidup
manusia. Setelah pembayaran lunas, Yesus lalu mengutus Roh Kudus untuk
MEMBENTUK KEMBALI MANUSIA2 RUSAK ITU AGAR KEMBALI SERUPA DAN SEGAMBAR
DENGAN aLLAH. Yesus tidak memerintahkan agar manusia itu mempelajari
hukum taurat dan mentaatinya agar dapat kembali serupa dan segambar
dengan Allah. Mengapa? Karena itu semua sudah dicoba dan dipraktekkan
pada Perjanjian Lama, dan tidak berhasil membuat manusia kembali serupa
dan segambar dengan Allah. Karena itulah Yesus memberikan JALAN KELUAR
YANG JAUH LEBIH BAIK DARI YANG BISA PERKIRAKAN OLEH MANUSIA, yaitu
memberi Roh Kudus (Allah sendiri) untuk tinggal di dalam manusia dan
MENGUBAH MANUSIA YANG RUSAK ITU DARI DALAM. Roh Kudus menyunat hati
manusia, membuang hati yang penuh akan KEINGINAN AKAN BERBUAT HAL2 YANG
JAHATt, lalu menggantinya dengan hati yang baru, yang dipenuhi dengan
KEINGINAN2 UNTUK BERBUAT BENAR DAN BAIK.
JADI
BEGINILAH CARA ROH KUDUS MENGUBAH HATI MANUSIA. DIA AKAN MEMBUANG
KEINGINAN YANG JAHAT DARI MANUSIA, DAN MENGGANTINYA DENGAN KEINGINAN2
YANG BENAR DAN BAIK. Hal inilah yang tidak mampu dilakukan hukum taurat.
Hukum taurat hanya bisa bilang ini dosa, itu dosa. Tapi hati manusia
yang mengingini dosa itu tidak bisa diubahnya. Karena itu sia2lah semua
pengetahuan akan taurat itu, sebab HUKUM TAURAT SAMA SEKALI TIDAK MAMPU
MEMBUAT PERUBAHAN APAPUN PADA MANUSIA.
Orang
yang dipimpin oleh hukum taurat akan frustasi karena melihat kenyataan
bahwa usaha mereka untuk kembali serupa dan segambar dengan Allah adalah
kesia2an belaka. Semakin berusaha mereka mentaati taurat (atau hukum2
apapun yang tertulis.) semakin mereka merasa jauh mereka dari harapan
untuk menjadi serupa dengan Allah. Sebaliknya dengan orang yang dipimpin
oleh Roh Kudus. Mereka tidak memusingkan apapun. Mereka tidak hirau
dengan hukum apapun. Tapi karena Roh Kudus ada di hati mereka, dan Roh
Kudus setiap hari mensucikan hati mereka, maka mereka semakin lama akan
semakin kehilangan selera untuk berbuat jahat. Dan karena sudah
kehilangan selera untuk berbuat jahat, maka merekapun akan berhenti
melakukan kejahatan. Dengan begitu mereka akan semakin mirip, semakin
serupa dan segambar dengan Allah. Mereka tidak perlu berjuang mati2an
untuk mentaati hukum. Untuk apa? Bukankah mereka sudah tidak berselera
lagi dengan dosa? Jadi apa gunanya hukum yang melarang mereka berbuat
dosa? Enggak dilarangpun mereka tidak akan berbuat dosa. Ahli2 taurat
yang bebal sulit sekali memahami cara kerja Roh Kudus yang sederhana
ini.
JADI
DOSA IALAH SEGALA SEUATU YANG TIDAK MENCERMINKAN ALLAH. Satu2nya dosa
yang tidak ditoleransi di Sorga ialah ketidakserupaan dan ketidak
segambaran dengan Allah.
MANUSIA
YANG AKAN DIIJINKAN MASUK SORGA HANYALAH MANUSIA2 YANG SERUPA DAN
SEGAMBAR DENGAN ALLAH. Manusia2 yang segambar dengan Iblis harus tinggal
bersama Iblis. Rumah bagi Iblis sudah disediakan. Sebaik2nya ahli2
taurat pikirkan hal tersebut baik2.
(oleh:Leo Tarigan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar