KEUNIKAN GELAR YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH dan ANAK MANUSIA
Yesus adalah Anak Allah (HUIOS THEOS) atau PUTRA ELOHIM
Anak
Allah dalam Perjanjian Lama dipakai untuk bangsa Israel, pemimpin
Israel (keturunan Daud), para Malaikat, dan orang-orang yang setia.
Dalam Perjanjian Baru, “Anak Allah” ialah kedudukanNya dalam Allah
Tritunggal, sebagai “Anak Allah Bapa” (tunggal atau monogenes), yang
menyatakan ke-Mesias-an Yesus, kesupranaturalan Yesus yang dilahirkan
dengan benih Ilahi (kandungan dari Roh Kudus). Sebutan
“Anak” bagi Tuhan Yesus, berarti Anak Allah adalah: melaksanakan
rencana Bapa dengan penuh ketaatan Anak kepada Bapa, sehingga
mempersembahkan hidupNya sebagai Korban. Anak Allah merefleksikan
kehidupan Ilahi atau sempurna, sehingga manusia mengenal Allah melalui
Tuhan Yesus, sebagai Anak Allah yang sejati. Gelar “Anak Allah” bagi
Yesus berimplikasi kepada orang percaya yang disebut “anak-anak Allah”
(Yohanes 1:12)
Gelar “Anak Allah” bagi Yesus sangat kuat oleh karena bukti internal dari Alkitab sendiri sangat banyak, diantaranya:
- Laporan Alkitab, khususnya Injil Yohanes yang menyatakan mengenai kesatuan Anak dan Bapa (Yoh 5:19, 4:34, 6:38, 7:28, 8:42), sebagai kesatuan yang menjelaskan ke-Allahan Yesus Kristus.
- Injil Yohanes juga menyatakan mengenai gelar “Anak Allah” dalam hubungan misi Anak adalah Misi Bapa. Misi keselamatan Yesus adalah meliputi kematian-Nya (Yohanes 12:23-24). Tuhan Yesus sendiri menyadari sepenuhnya mengenai tujuan misiNya, yaitu kematianNya (Yoh 2:4, 12:23, 27, 13:1, 17:1). Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi dombaNya (10:11,15). Anak itu telah diutus oleh Bapa, Ia menaati perintah-perintah Bapa (15:10), Ia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri (Yoh 5:19-20), perkataanNya adalah perkataan Bapa (Yohanes 14:10; 17:8).
- Adanya bukti peristiwa dan penyataan Allah sendiri (Heavenly saying): ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan” (Mrk 11:11, 9:7); Penyataan Allah melalui penyataan Petrus (Mat 16:16).
- Pengakuan orang: Yohanes Pembaptis (Yoh 1:34), Natanael (Yoh 1:49), Marta (Yoh 11:27), semuanya mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah.
- Pengakuan orang kafir (Mrk 15:39), orang Yahudi menuduh Yesus yang mengklaim diri sebagai Anak Allah (19:7, bdg 5:17) bahkan ucapan roh jahat (Mrk 5:7).
- Perbuatan Tuhan Yesus menerangkan mengenai diriNya sebagai Anak (10:37, bdg 11:4) dan Yesus sendiri menerima gelar “Anak Allah” tersebut bagi diriNya (10:36) dengan kesadaranNya yang penuh bahwa Ia adalah Allah.
- Anak memiliki kuasa yang sama dengan Bapa, yaitu memberikan hidup (5:21). Bapa memiliki hidup dari diriNya sendiri, demikian juga Ia telah memberikan kepada Anak untuk memiliki hidup di dalam diriNya sendiri (5:26). Itulah sebabnya Yesus memberikan hidup yang kekal (3:35, 6:40,47, 10:10, 17:2); Ia pun berkata “Akulah kebangkitan dan hidup” (11:25).
Keunikan Yesus sebagai Anak Allah dijelaskan oleh Yohanes dengan ungkapan “Anak yang tunggal atau monogenes”
(Yoh 1:14, 18, 3:16,18). Hal ini merupakan keunikan mengenai gelar Anak
bagi Yesus. Dia secara hakiki adalah Anak yang lebih dari seorang yang
kuasanya diberikan untuk menjadi Anak Allah (Yoh 1:12, 12:36). Gelar Anak Allah bukanlah gelar yang diberikan, atau bukan karena adopsi tetapi menghakikat dalam diriNya. Gelar ini menyatakan ke-Allah-anNya yang mutlak.
Anak Allah
Kamus Alkitab TB- Israel
disebut anak Allah atau anak sulung Allah (Kej 4:22-23; Hos 11:1).
Demikian juga raja Israel, keturunan Daud (2 Sam 7:14; Mzm 2:7). Tetapi
kemudian terutama gelar untuk Yesus Kristus yang menyatakan bahwa Ia
berasal dari Allah dan melakukan kehendak Bapa-Nya, sehingga Ia adalah
orang kesayangan Allah.
BIS- Dahulu kala
seluruh bangsa Israel digelar “Anak Allah” (Kel 4:22), begitu juga raja
Israel keturunan Daud (2 Sam 7:14; Mzm 2:7), karena ia memerintah
sebagai wakil Allah. Tetapi kemudian gelar ini diberikan terutama sekali
kepada Raja yang dijanjikan oleh Allah; Ialah raja yang diharapkan
datang pada akhir zaman. Dalam kitab Roma 1:3-4 yang dimaksud dengan
Anak Allah ialah Yesus, karena Yesus hidup kembali dari kematian dan
karena sejak Paskah, Yesus memerintah bersama-sama dengan Allah. Dalam
Markus 1:9-11, pada waktu Yesus dibaptis, Ia diakui sebagai Anak Allah,
ketika suara dari surga mengatakan kepada-Nya, “Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi.” Kata-kata itu sesuai dengan kata-kata dalam Mazmur 2:7. Matius 1:18 dan Lukas 1:35 menyatakan bahwa Yesus berada dalam kandungan Maria, seorang perawan, karena kuasa Roh Allah.
Anak …; Gelar untuk Yesus
KS.- [PB]
a. Manusia, (Mat 8:20; 9:6; 10:23; 11:19; 12:8,32,40; 13:37,41;
.Mat 16:13,27,28; 17:9,12,22; 19:28; 20:18,28; 24:27,30,37,39,44;
.Mat 25:31; 26:2,24,45,64; Luk 18:8; Yoh 1:51; 3:13-14; 5:27;
.Yoh 6:27,53,62; 8:28; 9:35; 12:23,34; 13:31; Kis 7:56)
b. Allah, (Mat 3:17; 4:3,6; 14:33; 16:16; 17:5; 26:63; 27:40,43;
.Mr 1:1; 15:39; Luk 1:32; Yoh 1:34,49; 5:19-26; 10:36; 11:4,27;
.Kis 9:20; 13:33; Rom 1:3,4,9; 5:10; 8:3; 1Kor 1:9; Gal 2:20; 4:4,6;
.Ef 4:13; 1Tes 1:10; Ibr 1:2,5,8; 4:14; 5:5,8; 10:29;
.1Yoh 2:22-24; 3:8; 4:9,10,14,15; 5:9-13)
c. Daud, (Mat 1:1; 9:27; 12:23; 15:22; 20:30-31; 21:9,15; 22:42,45)
Yesus adalah Anak Manusia (HUIOS ANTHROPOS)
Gelar
“Anak Allah” khususnya dalam tulisan Yohanes adalah dipakai secara
bersinonim dengan sebutan Anak Manusia (1:49-51, 3:15, 5:26, 6:40,53).
Gelar tersebut berlatarbelakang PL, dimana istilah “be adam” (Ibrani),
atau “bar ‘nasha” berarti manusia (Mzm 2:4, Yeh 2:1, 3:1). Itu bisa
berarti sebagai manusia yang diutus sebagai seorang utusan Allah setelah
mendapat visi dari Allah. Paralel yang paling dekat dalam pemakaian PB
ialah dari Daniel 7:13-14 yang menggambarkan mengenai “seperti seorang anak manusia”
datang dengan awan-awan dari langit. Dia adalah figur surgawi dan wakil
Allah. Dan abad pertama, istilah Anak Manusia digunakan sebagai satu
gelar bagi Mesias (En 37-71; 4 Ez 13, Yoh 12:32,34).
Dalam Injil Sinoptik,
gelar “Anak Manusia” adalah satu ucapan yang hanya dipakai oleh Yesus
sendiri. Para murid tidak pernah memakai gelar ini untuk menyebut Tuhan
Yesus. Sebutan Anak Manusia oleh Yesus sendiri berbeda dengan
sebutan-sebutan lain yang diberikan oleh murid-muridNya kepadaNya
setelah kebangkitan. Istilah “Anak Manusia” dipakai oleh Tuhan Yesus
untuk menghindarkan persepsi yang keliru tentang istilah Anak Allah yang
lebih banyak muatan MesianisNya. Karena, Yesus sendiri mengerti diriNya
sendiri sebagai Allah. Maka itu, penolakanNya terhadap penggunaan
Mesias bagi diriNya ialah bukan berarti Ia tidak menyadari bahwa diriNya
adalah Mesias. Yesus lebih interes dengan menggunakan gelar “Anak
Manusia” daripada Mesias, karena gelar Mesias telah dimengerti secara
politis, telah didistorsikan dengan pengharapan mesianis Yahudi yang
kental dengan muatan politis.
Dalam Injil Sinoptik,
gelar Anak Manusia terbagi dalam 3 kelompok yaitu: Anak manusia dalam
pelayanan di dunia, Anak manusia dalam kehinaan dan kematian, Anak
manusia datang dalam kemuliaan apokaliptis untuk menghakimi manusia dan
mentahbiskan Kerajaan Allah. Inilah keunikan Yesus karena gelar “Anak Manusia” dikaitkan dengan tugas prerogatif Allah, yaitu mengampuni dosa (Mrk 2:10), Anak Manusia yang menderita (Mrk 14:16), Anak Manusia mempunyai kuasa untuk menghakimi (Yoh 5:27).
Yohanes mencatat bahwa
ada 13 kali Yesus menyebut diriNya “Anak Manusia” Yohanes berbicara
tentang Yesus yg ditinggikan dari dunia dan di dalamnya melihat
kemuliaan Yesus. Sebagaimana ular ditinggikan… demikian juga Anak
Manusia (3:14-15, 8:28). Namun peninggian atau pemuliaan Anak Manusia
adalah dengan jalan kematianNya (kontras dengan pikiran orang Yahudi).
Peninggian dalam kematianNya itu berarti menarik semua orang datang
kepadaNya (12:32). Peninggian ini juga adalah pemuliaanNya (12:23,
13:31). Anak Manusia menurut Yohanes adalah Anak manusia yang memiliki
otoritas ilahi, karena Allah telah menyerahkan kepadaNya semua kuasa
untuk menjalankan hukuman (Yoh 5:27). Dia adalah Hakim di Akhir Zaman.
Anak Manusia turun dari Surga dan yang naik ke Surga (Yoh 3:13), engkau
akan melihat langit terbuka dan malaika-malaikat Allah turun naik kepada
Anak Manusia (Yoh 1:51). Ungkapan ini mengingatkan akan penglihatan
Yakub (kej 29:10-15), dan dalam konteks pemikiran Yohanes bahwa Yesus
sebagai Anak Manusia yang telah datang untuk mengembangkan komunikasi
antara surga dan bumi. Jadi Anak Manusia adalah gerbang surga. Dialah
yang membawa hal-hal surgawi kepada manusia di dunia. Dan Dialah
satu-satunya yang naik ke Surga (Yoh 3:13)
Jadi tidaklah benar, apabila gelar “Anak Manusia” hanya menyatakan kemanusiaanNya, namun juga menyatakan keilahianNya. Pendapat ini dikemukakan oleh Kim Syoon dalam bukunya yang berjudul “The Son of Man as the Son of God”
Sumber:Teologia
Abu-Abu, Pluralisme Agama, Tantangan dan Ancaman Racun Pluralisme dalam
Teologi Kristen Masa Kini, Pdt. DR. Stevri Indra Lumintang, Malang:
Gandum Mas, 2004.
Kamus Alkitab LAI dalam Software Alkitab.
http://dedewijaya.wordpress.com/2008/05/06/keunikan-gelar-yesus-sebagai-anak-allah-dan-anak-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar